Jumat, 08 April 2011

Bekal Intelektual, Bekal Ukhuwah

Sepatutnya kita bersyukur kehadirat Allah swt, yang telah melahirkan kita di Negara berpenduduk agama Islam, sekaliber terbesar di jagad dunia, yaitu Negara Indonesia. Negara yang relatif stabil dalam hal politik dan keamanan, hanya sebagian kecil konflik muncul ke permukaan dari luasnya wilayah Negara ini, itupun dalam teritorial daerah ataupun kesukuan, tidak dalam teritorial Negara keseluruhan. Kita ini beruntung, bisa saja Allah swt berkehendak melahirkan kita di Negara yang rawan konflik antarmanusia, antarnegara. Kita tidak perlu risau memikirkan rudal Israel yang kapan saja bisa mengenai pemukiman warga Palestina. Kita seharusnya bisa lebih khusyuk beribadah sebagai muslim, ketika di lain waktu dan tempat muslim Amerika Serikat dan pula Perancis menghadapi tantangan isu islamophobia. Bahkan bisa saja, perjuangan kita dalam mengaplikasikan kehidupan sebagai muslim masih kalah jauh dari perjuangan muslim Xinjiang di Cina, menetap di daerah terpelosok sebagai minoritas, dan menjalani kehidupan dibawah tekanan pengusiran dari pemerintah dibalik kepentingan ekonomi, karena tanah Xinjiang terkenal kaya akan sumber minyak bumi.
Kejadian-kejadian tersebut dapat menjadi sebuah cerminan mendalam bagi Negara Indonesia dengan penduduk berkeyakinan muslim terbesar di jagad dunia. Justru ditengah desingan peluru dan bombardir rudal Israel, warga Palestina baik itu di bagian Tepi Barat ataupun di bagian Jalur Gaza, dapat menghimpun kekuatan untuk mencounterattack serangan-serangan tentara Israel. Jangan ditanya, mereka berani mengorbankan tubuhnya berhadapan dengan tank sekaligus, atau hanya menggunakan senjata katapel berpelurukan batu, dengan alasan kuat ingin menyelamatkan masjid Al-Quds dan pemukiman warga. Tentunya bukan aksi seheroik itu yang kita lihat, melainkan sebuah hikmah dimana sebagai seorang muslim bukanlah sebagai identitas semata, melainkan memvisualisasikan nilai-nilai muslim dalam kehidupannya. Karena Muslim Palestina sadar, mereka tidak ingin hidup terjajah, mereka ingin hidup merdeka dan mandiri terutama dalam membangun negaranya.

Moment of the moment UKI FISIP

Free SMS

blog free download